PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
METODE PRAKTIK LANGSUNG
A.
Pengertian Metode Praktik Langsung
Metode
praktik langsung adalah metode yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan
praktek secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.
Melalui
kegiatan praktik langsung diharapkan anak mendapatkan pengalaman melalui
interaksi langsung dengan objek. Contoh: Guru menuangkan pasir dalam ember
kemudian anak mengikuti apa yang telah dilakukan guru.
Praktek langsung adalah
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek
secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.
Praktik langsung, atau hands–on
learning, adalah istilah yang umum dalam pembelajaran sains. Praktik langsung
merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam
manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman (Haury &
Rillero, 1994). Meinhard (Haury & Rillero, 1994) mengemukakan bahwa
kegiatan praktik langsung adalah kegiatan menggunakan objek, berupa makhluk
hidup maupun benda mati, yang tersedia secara langsung untuk penelitian.
Metode praktek merupakan metode
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan praktek agar siswa memiliki
ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Alasan menggunakan metode ini adalah
:
·
Dengan praktek siswa akan lebih
mengaplikasikan materi yang diberikan oleh guru / pembimbing.
·
Siswa akan mampu membuktikan /
mempercayai teori yang telah dia dapatkan setelah praktek.
·
Siswa menjadi tidak bingung / ngambang
terhadap teori yang didapatkan dengan menjalankan praktek. Kelebihan metode
pelatihan.
·
Siswa langsung dihadapan pada
permasalahan nyata, yaitu praktek. Misalnya bagaimana membuat kunci pas dll.
·
Ketrampilan siswa meningkat atau lebih
tinggi dari apa yang telah dipelajari dari teori yang disampaikan guru dengan
melakukan praktek.
·
Seorang siswa benar-benar memahami apa
yang disampaikan.
Kelemahan metode praktek.
Kelemahan metode praktek.
·
Dalam latihan sering terjadi cara-cara
atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa.
·
Guru / pembimbing biasanya setelah
selesai memberi contoh meninggalkan ruangan praktek.
·
Sifat atau cara latihan kaku atau tidak
fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif
individu tidak akan dicapai.
Melalui
kegiatan praktek langsung, diharapkan anak mendapatkan pengalaman melalui
interaksi langsung dengan objek. Sehingga anak membangun pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman yang telah dialami oleh anak.
B.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Praktik Langsung
1.
Kelebihan
·
Pembelajaran
lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan
masalah secara langsung.
·
Metode
ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan
dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam
memecahkan masalah.
·
Siswa
lebih mudah mengerti dan memahami.
·
Siswa
bisa langsung memperaktikkan setelah mendapatkan teori.
2. Kelemahan
·
Kadang
membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap
alat-alat tertentu.
·
Tanpa
bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan
tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
·
Ketidak
sediaan alat peraga atau prasarana yang mendukung.
C. Langkah-Langkah
Dalam Pelaksanaan Metode Praktek Langsung
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
dipraktekkan.
b.
Guru mempraktekkan di depan anak-anak
secara langsung.
c.
Jika tidak berbahaya bagi anak, anak
dapat mencoba mempraktekkan apa yang telah dipraktekkan oleh guru dengan
dibimbing oleh guru.
Melalui kegiatan praktik langsung diharapkan anak
mendapatkan pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek. Contoh : Guru
menuangkan pasir dalam ember. Guru menekankan kata pada kosa kata yang hendak
diperkenalkan pada anak.
D. Manfaat
Metode Praktik Langsung
Metode
praktik langsung memiliki beberapa manfaat, yakni:
a.
Memacu kemampuan dasar anak
b.
Memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari
anak dapat lebih mengena atau berarti, tepat, dan berguna. Hal-hal tersebut di
atas dapat berhasil apabila anak juga mengerti konteks keseluruhan dari akibat drill and
practice atau kegunaan bagi dirinya.
E. Contoh
Kegiatan Metode Praktik Langsung
1. Menebak
Bunyi
a.
Indikator :Membedakan bunyi-bunyian dari
alat-alat yang dimainkan.
b.
Tujuan :
-
Melatih
pendengaran anak.
-
Menyebut
bermacam-macam bunyi suatu benda.
-
Membedakan
bunyi yang keras dan pelan.
c.
Langkah-langkah :
-
Guru
menyiapkan alat yang sudah disediakan.
-
Anak
mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
-
Tiga
anak maju kedepan dan ditutup matanya dengan sapu tangan, anak yang lain diam
tidak boleh berisik.
-
Guru
menyuruh tiga anak untuk diam sejenak dan pasang telinga dan pasang telinga dan
bertanya adakah suara yang kamu dengar (guru membunyikan benda).
-
Anak
menebak bunyi suara apakah itu?
-
Anak
yang lain diberi kesempatan yang sama.
-
Anak
dapat menyebutkan suara yang dibunyikan dengan keras atau pelan.
2.
Membuat Grafik
a.
Indikator :Menyebutkan hasil penambahan
dan pengurangan dengan benda sampai 10.
b.
Kegiatan
:“MEMBUAT GRAFIK”
c.
Tujuan :
-
Anak
dapat menyebutkan hasil penambahan dengan membuat grafik pada kertas kerja yang
disediakan.
-
Anak
dapat membuat garis X pada kotak
lembar kerja yang tersedia.
d.
Alat :
-
kertas
kerja.
-
2
buah dadu.
-
Spidol.
e.
Metode
:
-
Pemberian
tugas
-
Tanya
jawab
-
Praktik
langsung.
f. Langkah-langkah :
-
Guru
menyiapkan alat/bahan.
-
Guru
menjelaskan tugas dan memberi contoh pelaksanaan.
-
Anak
melempar 2 dadu sekaligus.
-
Anak
menghitung titik pada masing-masing dadu lalu menggabungkannya.
-
Anak
memberi tanda X pada kertas kerjanya.
-
Begitu
seterusnya sampai waktu yang ditentukan guru.
-
Guru
melihat grafik angka berapa yang lebih tinggi dari mesing-masing
individu/kelompok.
g.
Penilaian :
-
Anak
mampu mengerjakan tugas dengan membuat grafik penjumlahan.
-
Penugasan.
h.
Catatan :
-
Apabila
hasil penjumlahan tidak ada angkanya pada kertas kerja, maka anak mengulang
untuk melempar dadunya. Contoh: hasil penjumlahan 11 dan 12 tidak ada pada
kertas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Apogokebai.
2012. (Online) http://apogokebai.wordpress.com/2012/08/16/metode-pembelajaran/ (diakses 3 Maret
2014).
Copyduty. 2011. (Online) http://copyduty.blogspot.com/2011/05/metode-metode-pembelajaran.html
(diakses 2 Maret 2014).
Depdiknas.
2007. Permainan Berhitung Permulaan di
Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
Ismi,
N. 2012. (Online) http://eprints.uny.ac.id/9885/2/BAB%202%20-%2008111247016.pdf (diakses 4 Maret
2014).
Khairiah,
Anisa. 2011. (Online) http://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-metode-pembelajaran-paud-2.html
(diakses 2 Maret 2014).
Munir,
Syahrul. 2012. (Online) http://smoeland.blogspot.com/2012/11/metode-pembelajaran-latihan-praktik.html
(diakses 4 Maret 2014).
Nasotion,
S. 2010. (Online) http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/29/10-metode-populer-dalam-mendidik-105101.html (diakses 4 Maret
2014).
Pristina, Y. 2013. (Online) http://yeyenpristina.blogspot.com/2013/05/metode-pembelajaran-yang-dapat.html
(diakses 2 Maret 2014).
Rahmawati,
Fitri. 2013. (Online) http://fitrirohmawati.blogspot.com/2013/12/metode-pembelajaran-pada-pendidikan.html
(diakses 2 Maret 2014).
Sucipto.
2009. (Online) http://sucipto.guru.fkip.uns.ac.id/2009/12/31/metode-mengajar-praktek/
(diakses 4 Maret 2014).