Jumat, 25 April 2014

FF SEOKYU SILENT A



규현 & 서현, >>>SILENT<<<
“Disaat aku terbangun, aku menyadari ini memang nyata. Entah berapa kali aku menyakitinya. Untuk mendapat ma’af darinya pun aku sungguh tak pantas. Jadi berhakkah aku atas dirinya? Jongmal mianhae….”
=규현=
Title : 규현& 서현, >>>SILENT<<< 
Author : NifFa_Nida Mufidah
Genre : Romance..(?)
Cast : Kyuhyun (규현) & Seohyun (서현)
Type : Chapter 1 to....
Disclaimer : Author hanya memiliki story line, semua cast yang didalamnya hanya pinjaman. Mereka semua milik Tuhan, diri mereka sendiri, dan orang tua mereka.” Mian untuk typo yang bertebaran tidak sengaja di ff ini. Don’t Bash, Don’t Plagiat, Don’t copy...
Happy Reading….^^
Kyuhyun (규현) Side, >>>SILENT<<< 
`15 July 2013, at KBS Building 10.45 p.m
“Berhenti membohongi perasaanmu, Oppa….” Seorang yeoja tak ku kenal berkata kepadaku dengan lantang saat aku selesai syuting Happy Together. Aku hanya menatap yeoja itu bingung. Entahlah, aku sama sekali tidak mengerti dengan perkataannya.
“Sungguh, aku sangat tidak suka melihatmu seperti itu oppa, seperti bukan dirimu sendiri.” Lagi- lagi aku tertegun dengan perkataan yeoja itu. Matanya berkilat-kilat sedih menatapku.
“Apa maksudmu? Kau siapa?” aku tersadar dari rasa tertegunku. Diam. Beberapa detik dia hanya diam. Menatapku lekat seperti tepat pada bola mata. Mata itu…mengingatkanku pada seseorang. Tersadar akan tatapanku yang juga menatapnya lekat, dia menundukkan kepalanya.
“Mianhae…sepertinya aku bertindak diluar batas.” Ucapnya. Mulutku kelu untuk mengatakan sesuatu. Dia membalikkan badannya dan beranjak pergi.
“K-Kau!! Siapanya??” pertanyaan bodoh yang keluar dari mulutku. Apa benar yeoja itu berhubungan dengan Dia. Ya, seseorang yang ku kenal. Apa hubungan mereka. Yeoja itu berhenti sejenak. Dia berbalik. Seulas senyum mengembang dari wajahnya. Tak lama kemudian dia berbalik dan segera pergi menjauh. Benar. Yeoja itu  mengenalnya. Aku berdiri kaku menatap kepergiannya. Apa yang dia katakan padaku berputa-putar di otakku.
“Waeyo, Hyung? Nuguya?” seorang namja menepuk pundakku mengembalikan kesadaranku.
“Eoh!? Henry-a…ka!” bukannya menjawab aku malah mengatakan hal yang lain. Henry menatapku bingung, tapi aku tahu dia tidak mau ambil pusing dan hanya mengikutiku dari belakang.
규현, >>>SILENT<<< 
Hanya ada keheningan dalam perjalanan itu. Henry. Salah satu yang ada didalam mobil tersebut hanya menatap khawatir pada hyung kesayangannya itu. “Hyung, gwenchanayo?” Pertanyaannya tak mendapat respon sama sekali. Sepersekian detik bunyi ponsel memecah kehaningan dari mereka. Henry, meraih ponselnya seraya menjawab panggilan tersebut tanpa melihat caller ID dari sang penelpon.
“Yeoboseyo?” alisnya mengernyit mendengan pekikan penelpon, sepintas dia menatap layar ponselnya. ‘EunHyuk-Hyung’. Dihembuskannya nafas jengah.
“Waeyo, Hyung?” Henry mendengarkan dengan seksama apa yang di ucapkan oleh Eunhyuk. Sekilas melirik orang yang ada di sampingnya. Masih melamun.
“Eoh? Mungkin tak mendengar.” Henry agak bingung mengatakannya.
“Ne…arra…arrayo….” Ucapnya lagi dan panggilan pun berakhir.
Perjalanan itu terasa hening. Entahlah, terasa canggung bagi Henry. Beberapa menit telah berlalu, mobil mereka sudah ada di depan apartement mereka namun namja itu tak bergeming sedikitpun. Mau tidak mau Henry harus menyadarkan namja tersebut dari lamunannya.
“Kyuhyun-Hyung!” Henry menepuk pundaknya. Si empunya terlonjak kaget akan hal itu. Henry menatapnya cemas.
“Eoh!? Sudah sampai?” Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulutnya membuat Henry berdecak kesal. Selama dalam perjalanan mereka namja itu hanya diam, melamunkan sesuatu yang sama sekali tidak dia ketahui. Kyuhyun keluar dari mobil tanpa menghiraukan eksperesi Henry yang menatapnya khawatir.
“Hyung!!” suara Henry agak meninggi. Kyuhyun yang berjalan mendahuluinya menghentikan langkah dan berbalik menatapnya. Tatapan sendu itu… Ah! Henry sudah mengetahui penyebabnya.
“Waeyo?” Tanya Kyuhyun dengan senyum yang memaksa. Henry berjalan mendekati Kyuhyun, menatap cemas hyungnya.
“Berhenti menyembunyikannya, Hyung!” Kyuhyun diam. Hanya tatapan datar yang dapat Henry lihat dari wajah hyungnya itu.
“Berhenti membohongi perasaanmu…kau menyakiti dirimu sendiri” Kyuhyun tertegun untuk perkataan Henry yang kedua. Bagaikan dejavu yang terjadi padanya saat ini. Menatap mata Henry lekat. Apa yang dikatakannya sama dengan yang dikatakan yeoja yang menemuinya tadi.
“Apa yang kau pikirkan, sepanjang perjalanan hanya diam saja.” Kyuhyun masih diam, seperti tak ada niatan untuk menjawab.
“Eunhyuk Hyung tadi menghubungimu, tapi katanya kau tidak mengangkatnya. Apa ada masalah?” tanya Henry kembali. Tapi Kyuhyun tak menjawab sama sekali. Terlihat keraguan di wajahnya saat ini.
“Anhi, jika Hyung belum siap menceritakannya, tak apa, lain kali aku akan mendengarkan keluh kesahmu Hyung. Ka!! Besok kita harus siap-siap untuk ke Singapura, kau pasti lelah, istirahatlah.” Ucap Henry bijak. Dia melangkahkan kakinya mendahului Kyuhyun. Sungguh…jika seperti ini, Henry malah merasa dialah Hyung dari Kyuhyun. Tepat di depan pintu apartemen mereka, di saat Henry hendak membuka pintu pembatas itu, perkataan Kyuhyun menghentikannya.
“Aku tidak tahu harus berbuat apa, tapi jalan inilah yang ku pilih, bahkan…mengenai perasaan.” Perkataan Kyuhyun menggantung. Henry menolehkan wajahnya menatap Kyuhyun. Sebersit senyum terukir di wajahnya. Dia tahu, Hyungnya kembali diselimuti rasa bersalah pada seseorang. Dan dia tahu siapa orang itu.
“Ck! Sebegitu jelasnyakah perasaanku terlihat di mata mereka?” ucap Kyuhyun hampir seperti gumaman. Henry hampir tergelak akan ucapan Hyungnya tersebut jika tidak mengingat situasi.
‘Emm, memang benar, kau tidak dapat menutupinya Hyung’batin Henry.
“Bukankah itu keputusanmu” ucap Henry setelah mampu mengendalikan dirinya.
“Emm, kau benar.” Lirih Kyuhyun.
“Jadi, jangan menyesalinya. Meskipun aku kurang setuju dengan pilihanmu itu.” Ucap Henry. Kyuhyun diam. “Kau menggantungkan Dia.” Lanjutnya.
“Aku tahu itu.” Kyuhyun membenarkan.
“Kau tak pandai menyembunyikannya dan terlalu berlebihan jika dihadapan umum. Kau tahu, Dia mengetahui itu.” Perkataan Henry tak Kyuhyun mengerti.
“Maksudku, dia mengetahui perasaanmu.” Ucap Henry kemudian seraya tatapannya menjelajah kesekitar, menatap lingkungan apartemen mereka yang telah sepi. Didepan pintu, Henry duduk selonjor yang dikuti oleh Kyuhyun, menghiraukan rasa dingin yang hinggap di tubuh mereka. Mantel yang mereka kenakan tak cukup menghangatkan tubuh mereka yang kian lama rasanya makin membeku.
“Emm” suara tenggorokan Kyuhyun disertai dengan anggukan itu membenarkan. Dia tidak bodoh, dia juga tahu itu. Bahkan mereka seringkali mengutarakan perasaan satu sama lain. Seolah itu hanya perasaan singkat yang tak berarti apa-apa.
Henry menatapnya kaget. Mereka, apa yang dipikirkan keduanya? Huh, jadi mereka mengetahuinya satu sama lain.
“Acara hari ini, aku merasa kau terlalu berlebihan, Hyung. Terlebih kau hampir dalam satu tahun ini banyak menyatakan kekagumanmu terhadap wanita yang berbeda-beda.” Ucap Henry. “Huh, itu tidak akan berarti dan berpengaruh besar pada kalian, hanya akan menjadi berita lewat yang akan lenyap beberapa hari kemudiannya.” Henry merengut sehingga membuat Kyuhyun mengeluarkan seringaiannya.
“jinjjayo?? Apakah begitu?? Sebegitu kuatnyakah ikatan yang ada pada kami” pertanyaan bodoh yang membuatnya tertegun akan ucapannya sendiri. Senyuman itu memudar.
“Emm…begitulah.” Henry membenarkan. “Mungkin itu akan membekas di pikirannya. Tapi kau juga beruntung mempunyai fans yang sangat mempercayaimu. Meyakini itu hanyalah tuntutan skrip. Semoga saja Dia seperti fans-mu.” Lanjutnya. Kyuhyun masih diam.
“Tak perlu dipikirkan terlalu serius. Dia pasti mengerti. Aku tahu kau menyukai Girls Grup itu, tapi bukan perasaan yang lebih yang sama seperti Dia. Hanya sebatas suka sebagai fans.” Ucap Henry seraya berdiri ingin beranjak memasuki apartemen. Dia tidak dapat lagi menahan rasa dingin yang mendera tubuhnya.
“Yeoja yang menemuiku tadi…dia memperingatkanku persis seperti apa yang kau ucapkan.” Henry menautkan kedua alisnya.
“Dia seperti mengetahui semuanya.” Lanjut Kyuhyun. Henry tersenyum.
“Bukankah tadi aku sudah mengatakannya? Itu sangat jelas, Hyung. Kau tak pandai menyembunyikannya.” Ucap Henry menatap Kyuhyun yang masih duduk berselonjor.
Kyuhyun mendongak menatap Henry yang sudah berdiri disampingnya.
“Ka!! Masuk. Bisa-bisa kita menjadi beku terlalu lama berada di sini.” Ucap Henry. Kyuhyun tersenyum seraya berdiri mengikuti Henry memasuki apartemen. Sepi. Mungkin yang lain sudah pulas tertidur mengingat jam sudah hampir menunjukkan tengah malam. Kyuhyun memasuki kamarnya yang diikuti oleh Henry. Sepertinya Henry memutuskan untuk tidur bersama Kyuhyun. Kyuhyun merebahkan badannya ditempat tidur. Henry memendang jengah Hyungnya tersebut. Dia masih memikirkannya, pikir Henry. Matanya beralih menatap barang-barang yang dia bawa tadi dan membereskannya secepat mungkin. Kembali dia melirik Kyuhyun. Masih dalam posisi seperti tadi.
“Ahh, aku kekamar mandi dulu.” Ucap Henry. Kyuhyun menatap kepergian Henry yang keluar dari kamar. Lama dia termenung menatap pintu yang melenyapkan sosok Henry tadi hingga bunyi ponsel membuyarkan lamunannya. Lagi-lagi dia melamun. Ditatapnya lekat ponsel itu. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya seolah tak percaya. Menatap takjup pada ID yang tertera pada pesan singkat ponselnya.
_Bagaimana syutingmu hari ini oppa? Apakah berjalan lancar. Capatlah istirahat, bukankah dalam waktu dekat ini kalian akan ke Singapura. Jadi, jaga kesehatanmu. Dari dongsaengmu yang cantik – SeoHyun ^^_
Kyuhyun berdecak membaca pesan tersebut. “Kenapa sekarang dia jadi narsis seperti ini.” tanpa pikir panjang, Kyuhyun membalas pesan tersebut.
_Ne…gomawoyo Hyunnie…Kau juga istirahatlah, sudah hampir tengah malam. Jaga kesehatan. Tidur Yang nyenyak ne…^^_  >>>SENT 서현
Kyuhyun (규현), >>>SILENT<<<
 Kesekian kalinya, aku benar-benar tak dapat lepas darinya. Berawal dari mengaguminya, hingga rasa itu berkembang tak terkendali. Ini tidak salah, tapi keadaanlah yang tak memberi kesempatan. Untuk masa yang akan datang, bolehkah aku berharap aku dan dia di pertemukan kembali?
=서현=
Seohyun (서현) Side, >>>SILENT<<<
`15 July 2013, at Lotte World 9.15 a.m
Yeoja itu tersenyum cerah, mendapati hari kebebasannya saat ini. Dimana yeoja itu selama ini hanya melakukan kegiatan yang begitu sangat menguras tenaga dan pikiran. Rasa penat yang menghinggapinya berangsur hilang ketika dia dapat melakukan berbagai hal yang selama ini selalu dia impikan.
Senyum itu terus terkembang diwajahnya yang ayu. Meskipun paras ayunya itu tak dapat terlihat begitu jelas yang dikarenakan matanya yang tertutup dengan kacamata hitam dan rambut lurusnya itu diikat kuncir yang disertai topi yang melindunginya. Berharap tak seorangpun mengenalinya. Seorang Idol star yang begitu terkenal. Sesekali dia menghirup napas panjang, menengadah ke langit menikmati kebebasannya.
Oppa apa yang kau kerjakan sekarang? Dia menerawang kedepan. Matanya menangkap sebuah kedai penjual es krim milik ajhumma-ajhumma. Senyum simpul tergambar diwajahnya, langkahnya beraturan menuju kedai tersebut.
Ajhummaberi aku es krim rasa coklat. Pintanya. Wanita paru baya pemilik kedai es krim itu tersenyum mendapatinya.
ini, agasshi... Ucap Ajhumma tersebut seraya menyerahkan es krimnya. Senyum simpul terlihat di wajah wanita paru baya tersebut manakala tangannya meraih uang yang Yeoja itu berikan. gomawoyo agasshi…” ucapnya sambil membungkuk sebelum yeoja itu beranjak pergi.
Senyum mengembang di wajah yeoja itu yang di iringi dengan senandung dari mulutnya, melangkah kesebuah kursi umum yang tak berpenghuni untuk menikmati es krim yang di belinya tadi.
HahSeandainya aku selalu dapat melakukan hal ini. harapnya seraya menyodorkan sendok es krim ke mulutnya.
Eonnie Hyun Eonnie kaukah itu? seorang yeoja menyapnya. Apa dia mengenalinya? Ataukah yeoja itu fans-nya? Hyun? Itukan memang dia.
Aku seorang ELF ucapnya kemudian. Yeoja tersebut yang tidak lain adalah SeoHyun menatap takut pada yeoja yang menyapanya tersebut. Mengingat sekian banyak ELF yang membenci Dia dan Eonnie_deulnya.
Nuguhasaeyo? tanya Seohyun agak waswas. Menatap yeoja tersebut penasaran.
Dia memberikan sebuah foto kepada Seohyun. Foto seorang namja yang sangat dikenalinya. Cho Kyuhyun. Seohyun menatapnya bingung. Tapi itu berbanding terbalik dengan yeoja tersebut yang ternyata sudah duduk di sampingnya dengan raut wajah yang begitu gembira.
Jiwoon-imnida. Jangan takut dan terkejut. Aku tidak akan menyakiti Eonnie. Ucapnya yang membuat Seohyun menolehkan kepalanya menatap Yeoja tersebut. Dia mengatahui akan rasa gelisah dan takut SeoHyun ternyata.
Eonnie sendirian saja? tanya Jiwoon kemudian yang di jawab hanya dengan anggukan kepala. kenapa tidak bersama Eonnie_deul yang lainnya saja? Apa mereka juga sibuk seperti Hyun oppa?lanjutnya. Seohyun menatap tak mengerti, meminta penjelasan. Namun mata Jiwoon malah menatap foto yang ada di tangan SeoHyun. Seohyun membelalakkan matanya setelah menyadari akan ucapan Jiwoon.
Hyun Oppa? Nuguya? Seohyun bertanya sok tak mengerti. Jiwoon tak menjawab. Tersenyum mengejek. Dia tahu Seohyun mengetahui maksud darinya.
Oya Eonnie kapan Oppa_deul comeback ya aku sangat menunggu-nunggu kembalinya mereka. ucap Jiwoon antusias. Alis Seohyun bertautan.
Huhh apa lagi kalau mereka kembali seperti dulu. Kalau untuk Hankyung Oppa sih, aku tidak yakin pastinya, hanya berharap kalau mereka bertemu di lingkungan publik setidaknya mereka saling bertegur sapa menyatakan bahwa mereka masih saling berhubungan, tapi sebenarnya apa yang dilakukan KiBum Oppa? Apa dia melupakan kami? Jiwoon makin bersemangat. Sedari tadi hanya dia yang bicara panjang lebar, sedang Seohyun hanya menatapnya takjub. Satu pernyataan yang sangat dia yakini. Gadis yang ada di sampingnya ini benar-benar menggilai Sunbae_nimnya. Dia benar-benar seorang ELF.
Jadi kamu benar-benar seorang ELF? Seohyun bertanya meyakinkan, seolah tak percaya. Jiwoon mengangguk mantap menjawab pertanyaan Seohyun.
Ahh lebih tepatnya ELF dengan bias Kyuhyun Oppa. Dan itu artinya aku SparKyu. Jelasnya lebih. Nama itu membuat Seohyun tertegun. Seorang fans dari Cho Kyuhyun duduk disampingnya. Oh God! Apa ini batin Seohyun. Dia benar-benar tidak akan menyakitinya kan? Ekor mata Seohyun sedikit melirik kearah Jiwoon seraya memberi jarak pada posisi duduk mereka. Jiwoon tersenyum kecil.
Eonnie!!! pekik Jiwoon membuat Seohyun kaget bukan main, yang membuatnya tergelak akan ekspresi kaget Seohyun. Kau takut padaku?putus Jiwoon akan ekspresi Seohyun tadi. Bukankah aku sudah bilang aku tidak akan menyakiti Eonnie. Seohyun tersenyum kikuk.
Tak perlu takut, aku seorang WiRes. ungkap Jiwoon. WiRes. Apa itu? Seohyun bertanya-tanya pada dirinya sendiri. WiRes adalah sebuah perkelompokan yang menyukai kalian berdua. Jelas Jiwoon.
Berdua? bingung SeoHyun.
Ya berdua. Seohyun makin di buat tidak mengerti dengan penjelasan Jiwoon.
Jadi apa maksud dari ucapanmu? tanya Seohyun kembali. Jiwoon tersenyum bahagia menatap Seohyun.
Itu artinya aku juga menyukai Eonnie merestui Eonnie dan Hyun Oppa. Jiwoon makin tersenyum lebar seraya memegang tangan Seohyun erat. Seohyun tersenyum kikuk kembali. Merasa canggung akan situasinya.
Senangnya bisa bertemu dengan Eonnie di sini. Ungkap Jiwoon. Seohyun menatap Jiwoon lekat. Jadi ada sebuah perkumpulan seperti itu? Perkumpulan yang mendukung mereka.
서현, >>>SILENT<<<
`15 July 2013, at SNSDs Dorm 11.05 p.m
Seohyun menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Merasa lelah setelah seharian berjalan-jalan. Beberapa jam lalu dia habiskan bersama orang yang baru dia kenal. JiWoon. Anak itu begitu antusias menemaninya jalan-jalan. Perjalanan yang sangat menyenangkan. Tapi hanya beberapa jam dia dapat menemani Seohyun karena dia ada keperluan mendadak.
Seohyun menatap jam yang tergeletak di nakas meja. Sudah menjelang tengah malam. Benar-benar gila. Sepanjang hari dia hanya jalan-jalan. Sepeninggal Jiwoon, Seohyun menghabiskan waktunya mengelilingi kota Seoul sendirian hingga sekitar sejam yang lalu dia baru balik ke apartemennya. Untung tidak ada orang yang begitu mengenalinya. Jikapun ada, sebisa mungkin dia menghindarinya. Menikmati pertualangannya sepanjang hari ini. Ya Setidaknya dia merasa aman.
Tangan Seohyun meraih sebuah ponsel dalam sakunya. Menatap bimbang pada ponsel tersebut untuk melakukan satu hal, namun tak urung dia lakukan. Sejenak dia menatap orang yang ada di sampingnya. Hyoyeon. Pulas sekali tidurnya. Sama sekali tidak terganggu dengan gerakan-gerakan Seohyun yang tak jelas karena merasa gelisah di atas kasur. Seohyun bangkit dari berbaringnya, duduk tegap menjulurkan kakinya kelantai seraya mengetik sebuah pesan pada layar datar yang ada pada genggamannya.
_Bagaimana syutingmu hari ini oppa? Apakah berjalan lancar. Capatlah istirahat, bukankah dalam waktu dekat ini kalian akan ke Singapura. Jadi, jaga kesehatanmu. Dari dongsaengmu yang cantik – SeoHyun ^^_ >>>SENT 규현
Setelah pesan terkirim, Seohyun bangkit berdiri melangkah menuju kamar mandi.
서현, >>>SILENT<<<
`15 July 2013, at SNSDs Dorm 11.40 p.m
_Ne…gomawoyo Hyunnie…Kau juga istirahatlah, sudah hampir tengah malam. Jaga kesehatan. Tidur Yang nyenyak ne…^^_
Seohyun tersenyum kecil saat membaca pesan balasan dari Kyuhyun tersebut dan seraya merebahkan tubuhnya kekasur setelah beberapa menit tadi dia pergi ke kamar mandi. Biarlah semuanya mengalir seperti air, dia akan menikmati keadaannya ini.
서현, >>>SILENT<<<


Tidak ada komentar:

Posting Komentar