규현 & 서현, >>>SILENT<<<
“Dia sudah berada dalam genggamanku, tapi aku tidak dapat
mempererat peganganku, seakan diantara Aku dan Dia memiliki penghalang yang
sangat besar. Dia memilihku… tapi aku merasa tak pantas, jadi… haruskah Aku melepaskannya…”
=규현=
.
.
.
Title
: 규현 & 서현, >>>SILENT<<<
Author
: NifFa
Genre
: Romance.
Cast
: 규현 (KyuHyun) & 서현 (SeoHyun)
Type :
Chapter 2 to....
Disclaimer : “Author hanya memiliki story line,
semua cast yang didalamnya hanya pinjaman. Mereka semua milik Tuhan, diri
mereka sendiri, dan orang tua mereka.” Mian untuk typo yang bertebaran tidak
sengaja di ff ini. Don’t Bash, Don’t Plagiat, Don’t copy...
Happy Reading….^^
.
.
.
KyuHyun (규현) Side, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at Super Junior’s Dorm 7.32 a.m
“Hyung! Kau bisa ketempatku?” seseorang menghubungiku pagi ini. Aku
diam. Memikirkan apakah aku bisa mengabulkan permintaannya. “Hanya sebentar.” Ucapnya kemudian.
“Baiklah, kurasa aku bisa.” Panggilan terputus dan aku segera
beranjak pergi kesana.
규현, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, 8.52 a.m
Kutatap
pintu yang ada dihadapanku ini. Seseorang talah menungguku di dalam. Belum
sempat aku memencet bel apartemen tersebut, pintunya sudah terbuka lebih dulu
menampakkan orang yang akan ku temui. Dia, Lee Jonghyun tersenyum senang
mendapati kedatanganku.
“Masuklah, Hyung.” Ucapnya. Aku mengangguk dan
mengikutinya dari belakang.
“Sendirian?” tanyaku kemudian duduk di kursi tamu.
“anhiyo, semuanya ada.” Jawab Jonghyun. Dia ingin beranjak
pergi saat perkataanku mencegatnya.
“Ah! Jadi… apa
maksud permintaanmu ini, yang menyuruhku untuk datang kesini.” Tanyaku to the point.
“Tunggu!” ucapnya
dan pergi beranjak ke kamar. Tak lama kemudian dia keluar dengan seseorang yang
sudah sangat ku kenal. Kulihat dia agak terkejut melihatku. Kenapa? Setelah
beberapa detik menyadari tatapanku yang tertuju padanya dia terlihat tersenyum
kikuk. Jung Yonghwa.
“Yonghwa memintaku untuk menghubungimu,
tau maksudnya kan?” ucap Jonghyun yang membuat aku dan
Yonghwa menatapnya kaget. Menyadari keterkejutan kami dia segera membenarkan.
“Ah! Anhiyo… maksudku, ini semua hanya
inisiatifku. Hampir gila aku mendengar rengekannya tiap hari yang selalu ingin
tahu kegiatannya.” Ucap Jonghyun kemudian. Yonghwa
menatapnya jengah.
“Yak! Lee Jonghyun aku hanya bercanda.” Kesal Yonghwa. Aku hanya menatapnya
bingung tersenyum kaku. Dia bohong. Aku tahu maksud dari perkataan Jonghyun dan
dia hanya ingin mengerjai kami. Tapi bagi Yonghwa itu berbeda, dan jelas sekali
dia berbohong jika dia hanya bercanda.
“Waeyo?” ucap
Jonghyun sok polos. Yonghwa mendengus kesal.
“Apa kau bodoh?” Yonghwa agak melirik sekilas padaku.
“Wae geurae…?” kembali
kalimat sok polos itu keluar. Aissshhh, jinjja… kau ingin
bermain-main padaku Jong-Ah!. Perdebatan mereka berdua terus berlanjut. Aku
hanya menatapnya diam.
“Arra… aku
meminta Kyuhyun Hyung kesini bukan karena itu.” Ucap
Jonghyun yang menyerah akan perdebatan bodohnya dengan Yonghwa. Yonghwa terdiam
kaku akan perkataan Jonghyun.
“Gwenchanayo, Yonghwa-ssi. Jika pun itu
benar, akan aku sampaikan padanya nanti.” Ucapku
seraya tersenyum lirih padanya.
“Ah! Anhi Hyung! Tidak perlu kau
lakukan, benarkan, Yong?” ucap Jonghyun tapi Yonghwa masih diam
membisu.
“Lalu apa sebenarnya niatanmu untuk
menyuruhku datang kesini.” Ucapku kemudian mengalihkan
pembicaraan.
“Igo. Tiket untuk menonton konser kami.” Ucap Jonghyun menyerahkan 5 lembar
kertas padaku. Aku tahu maksudnya.
“Terserah kau, ingin mengajak siapa
saja.”
규현, >>>SILENT<<<
.
.
.
`Yonghwa Side
`Flashback, 20
May 2013, at CNBLUE’s Dorm 9.02 a.m
Aku sadar
dengan tawanya yang kecut itu. Aku tidak bodoh. Semua orang juga tidak bodoh.
Keadaanlah yang salah. Aku dan dia hanya terjebak dalam sebuah belenggu yang
sangat tebal. Seseorang yang membelenggu hati kami. Ashhh… kenapa Jonghyun malah cari gara-gara
seperti ini!!
“Eo?? Kyuhyun Hyung. Kapan datangnya?” Minhyuk terlihat datang dari dapur.
“Eh. Baru saja.” Ucapnya ramah. Minhyuk mendudukkan
dirinya disamping dia, sedikit melirik kepadaku. Aku tersenyum kecut. Ini bukan
salahku, Jonghyun yang cari gara-gara.
“Jadi… apa yang
membawamu kesini Hyung?” tanya Minhyuk. Dia tersenyum ramah
kembali tapi matanya terlihat sendu.
“Igo, Jonghyun yang memberikan.” Ucapnya memperlihatkan 5 lembar
kertas pada Minhyuk. Aku sadar, senyuman miris yang kutunjukkan membuat Minhyuk
menatapku heran. Segera kualihkan tatapanku darinya.
“Baiklah, aku masih ada jadwal rekaman
hari ini.” ucapnya dan bangkit dari duduknya.
Terlihat Jonghyun beranjak berdiri juga, sepertinya dia akan mengantarkannya.
“Biar aku yang antar sampai depan.” Kataku menghentikan gerak Jonghyun,
menatapku dan dia yang telah berjalan menjauh. Dapat ku dengar bisik-bisik dari
Minhyuk yang ingin tahu penjelasan dari Jonghyun.
Aku
mengikutinya dari belakang. Dia hanya diam dan tetap berjalan keluar tanpa ada
penolakan padaku untuk mengantarkannya. Saat tiba di ujung pintu, jalannya
terhenti, dan dia berbalik kearahku. Aku menatapnya takjub. Mata itu begitu
terlihat sendu, sangat jelas keraguan dalam dirinya tapi senyuman masih
tergambar dari wajahnya.
“Gomawoyo Yonghwa-ssi.” Aku tertegun akan ucapannya.
Beginikah beban yang dialaminya selama ini? kenapa Jonghyun malah
mempersulitku. “sampai jumpa kembali.” Ucapnya kemudian yang menyadarkanku.
“Mianhae….” Begitu saja kata itu terucap dari
mulutku. “Mianhaeyo, karena membuatmu merasa
tidak nyaman.” Dia hanya tersenyum.
“Gwenchana… tenanglah, pasti akan kusampaikan.” Ucapnya dan langsung beranjak pergi.
Anhi. Ini salah, benar-benar salah. Kenapa aku tidak dapat berbuat apa-apa
sekarang ini.
`Yonghwa Side End
규현, >>>SILENT<<<
.
.
.
`Henry
Side
`Flashback, 20
May 2013, 9.55 a.m
“Aku tidak tahu ini benar atau salah… Apa aku harus melakukannya Henry-ah?” pertanyaan Kyuhyun Hyung terus
terngiang di telingaku setelah dia menghubungiku tadi. Yang kulakukan hanya
bisa diam. Kenapa kinerja otakku saat itu malah terhenti dan terkesan lambat.
Aishh, jinjja… Hyung, kenapa kau malah memilih jalan
yang paling berat. Segera saja ku kirim pesan padanya.
_Hyung,
lakukanlah apa yang menurutmu benar. Semuanya tergantung padamu. Hyung lah yang
memutuskan_ >>>SENT 규현
`Henry Side End
.
.
.
KyuHyun (규현) Side, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at Super Junior’s Dorm 4.26 p.m
Sore telah
menjelang. Pekerjaanku sudah ku selesaikan. Yang ku lakukan hanyalah duduk
termangu di ruang tamu memikirkan apa aku harus melakukannya. Menatap layar
ponselku dengan keraguan.
“kenapa hanya di pandangi. Hubungi
saja.” Eunhyuk Hyung mengambil alih
ponselku. Aku menatapnya tercengang. “Igo!” ucapnya kemudian dan menyerahkan
ponsel tersebut kepadaku. Kulihat layarnya, sudah tersambung dengan seseorang.
Kutarik nafas perlahan dan menjauh dari Eunhyuk Hyung. Eunhyuk Hyung, kau
membuatku semakin sulit.
“Yeoboseyo…”ucapku masih dalam keraguan.
“Oppa!!! Waeyo?” tanyanya dari seberang sana.
Terdengar bunyi musik yang sangat kukenal dengan begitu nyaringnya. Mataku
melirik kearah Eunhyuk Hyung berada, terlihat sibuk degna kegiatannya.
“Emm…ada yang
harus kusampaikan.” Ucapku akhirnya.
“Ne?” terjadi
keheningan diantara kami, bahkan suara musik yang ku dengar tadi sudah tak terdengar
lagi.
“Tadi, sebelum aku pergi rekaman, aku
mampir ke tempat Jonghyun dan bertemu dengan Yonghwa juga.” ucapku tertahan. Dia masih diam. Ini
tidak salah, karena aku sudah berjanji maka aku harus menepatinya.
“Yonghwa… dia
menitipkan salam untukmu.” Dia masih diam. Mianhae… apa aku menyakitimu. Lama sambungan
ini terhubung, namun masih saja keheningan yang terjadi.
“Ehm! Seohyun-ah…” ucapku memecahkan keheningan.
“Eo! Mianhae oppa, aku harus latihan
kembali, Taeyeon Eonnie sudah memanggilku.” Ucapnya di
seberang sana dan sambungan pun terputus. Jongmal mianhaeyo Seohyunnie…
Kembali
kulangkahkan kakiku mendekati Eunhyuk Hyung. Tanganku belum terlepas dari
ponselku, menggenggamnya erat. Aku menyakitinya kembali. Segera ku kirimkan
pesan padanya.
_Mianhae Hyunnie… oppa mengganggu latihanmu tadi. Yang
semangat ya latihannya uri dongsaeng…^^ jangan
sampai Taeyeon memarahimu_ >>>SENT
서현
규현, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at Super Junior’s Dorm 9.18 p.m
“Klekk!” pintu
terbuka menampakkan seorang namja berparas tampan nan cubby. Sepertinya dia
baru datang dari kegiatannya seharian ini.
“Kyuhyun Hyung, eodiseo?” tanya seseorang tersebut pada Eunhyuk
yang duduk di ruang makan. Eunhyuk yang mendengar pertanyaan dari orang
tersebut hanya mengernyit heran namun tangannya menunjuk pada sebuah kamar.
Satu kesimpulan yang di dapat dari Eunhyuk, orang tersebut mengetahui sesuatu
mengenai keadaan Kyuhyun sekarang. Seseorang tersebut pun segera beranjak ke
kamar tersebut.
“Klekk!” terdengar
suara pintu yang di buka pelan.
“Kau sudah tidur Hyung?” tanyanya pada seseorang yang
berbaring di kasurnya, membelakangi dia. Orang tersebut berbalik menatap
padanya. Tersenyum, itulah sambutannya.
“Baru datang?” tanyanya. Namja tersebut mengangguk.
“Sudah mengambil keputusan?” ucapnya kemudian yang hanya mendapat
jawaban dari anggukan dari yang ditanya.
“Jadi, apa yang di pilih oleh seorang
Cho Kyuhyun.” Tanya namja tersebut kemudian.
“Menurutmu?” dia malah balik bertanya. Eo, dari
ucapan Kyuhyun, namja itu sudah tahu jawabannya dan dia beranjak pergi dari
kamar tersebut.
“Kemana?” tanya
Kyuhyun. Namja tersebut tak menjawab. “Henry-ah,
gomawo…” ucap Kyuhyun kemudian. Namja
tersebut, yakni Henry hanya melambaikan tangan namun tak menatap Kyuhyun.
“Aisshh…bocah itu.” Kesal Kyuhyun.
“Bip!” ponselnya
berbunyi. Sebuah pesan.
_Gwenchana
oppa… maaf aku baru membaca pesanmu. Apa
kau sudah tidur? Jaljayo oppa…^^_
Kyuhyun
tersenyum mendapati pesan darinya. Segera dia balas pesan tersebut.
_Jaljayo
Hyunniee…Love U…^^_ >>>SENT 서현
“Ah! Bodoh! Sudah terkirim. Kenapa aku
malah mengetik pesan seperti itu. Bodoh! Bodoh!!” Kyuhyun
merutuki dirinya sendiri.
“Bip!” pesan
lagi. Kyuhyun was-was akan balasannya.
_Love U
too…^^_
Kyuhyun
tertegun akan pasan yang baru saja di bacanya. Ini tidak mimpi dan benar-benar
nyata. Kenapa dia selalu seperti ini, bukankah hal ini sudah sering terjadi
padanya? Blak-blakan saling menyatakan cinta. Kenapa dia selalu merasa takjub
dengan kata itu.
규현, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at Super Junior’s Dorm 21.25 p.m
Baru saja Henry keluar dari kamar
Kyuhyun, dia sudah di beri beberapa pertanyaan dari beberapa orang.
“Apa yang terjadi” tanya Eunhyuk
penasaran yang itu di angguki oleh empat orang lainnya. Donghae, Ryeowook,
Shindong, dan Kangin.
Henry pun menarik nafas berat.
Sepertinya dia belum bisa istirahat dengan nyaman sebelum dia menghilangkan
rasa penasaran empat orang tersebut jika dia mau istirahat dengan tenang. Dan
akhirnya mulailah dia menceritakan awal mula masalah itu.
규현, >>>SILENT<<<
.
.
.
“Sekalipun
banyak sekat diantara Aku dan Dia, haruskah aku menyerah? Anhiyo, Aku akan
menunggunya. Selama apapun itu, Aku akan menunggumu. Mianhaeyo... karena
melukaimu. Gomawoyo... kerena menerimaku. Jongmal Saranghaeyo… karena telah
memberikan hatimu padaku…”
=서현=
.
.
.
SeoHyun (서현) Side, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at SM Building 3.45 p.m
Ruangan
itu terasa ramai. Sembilan yeoja tengah di sibukkan dengan kegiatan rutin
mereka. Peluh keringat membasahi tubuh mereka. Alunan musik terus berderu
seiring dengan hentakan kaki dari mereka yang menciptakan lekukan dari setiap
gerakan yang begitu indahnya sesuai dengan irama musik tersebut. Kekompakan
dari gerakan mereka menambahkan keistimewaan bagi orang yang menyaksikannya.
Deru nafas yang saling berkejaran membuat salah satu dari mereka menghentikan
gerakannya.
Lee Sun
Kyu, atau lebih tepatnya Sunny, menyerah duduk di tepian ruangan yang merupakan
tempat latihan dance yang biasa mereka gunakan di kantor agensi mereka
tersebut. Matanya menjelajah memperhatikan yang lain yang masih tetap bertahan
melakukan gerakan-gerakan yang sangat familiar baginya. Senyum kecil terlihat
saat dia memperhatikan gerakan salah satu temannya yang sangat tidak beraturan.
Tak lama orang tersebut juga menyerah, mengikuti Sunny untuk berhenti. Bagaimana
tidak menyerah kalau mereka berulang kali melakukannya tanpa istirahat sekali
pun. Senyum Sunny semakin lebar,’Dia
menyerah?’ pikirnya.
“Huhh, gerakanku semakin kacau.” Ucap yeoja tersebut. Sunny tergelak.
“Arrayo, Sicca-a… aku tahu.” Ejeknya. Orang tersebut, yakni
Jessica merengut sebal.
“Sebenarnya apa yang di makan Hyo,
sehingga dia begitu semangatnya, padahal kita sudah latihan hampir 3 jam tanpa
henti.” Ucap Jessica seraya tangannya meraih
botol minum yang di sodorkan Sunny kepadanya.
“Emm…begitulah.” Jawab Sunny asal. Belum sempat
Jessica melakukan protes akan jawaban Sunny, perhatian mereka teralihkan saat
merasakan getaran yang begitu mengganggu. Mata Jessica menangkap sebuah ponsel
yang terliahat berkedip-kedip. Seraya diraihnya ponsel tersebut. Ternyata milik
Seohyun. Ditatapnya layar ponsel tersebut yang seketika membuat dahinya
berkerut. ‘Kyuhyun Oppa’ ID di ponsel tersebut membuatnya
tercengang dan diliputi banyak rasa penasaran. Secepat kilat dia mencari sosok
pemilik ponsel tersebut.
“Hyunnie…!!
Ponselmu.” Seru Jessica begitu keras karena
ruangan itu begitu bising dengan suara musik. Seohyun menoleh, menghampiri
Jessica yang menyodorkan sebuah ponsel kepadanya. Seketika itu pua alisnya
mengernyit, tak kalah bedanya dari Jessica tadi. Seohyun duduk disamping Sunny
yang di ikuti oleh Jessica, sambil mengangkat panggilan tersebut.
Dahi
Seohyun berkerut, “Yeoboseyo…” ucap sang penelpon akhirnya, dari
sekian lama Seohyun menunggu Dia angkat bicara. Terasa ada keraguan dari sang
penelpon.
“Oppa!!! Waeyo?” tanya Seohyun merasa heran karena
Kyuhyun yang baru angkat bicara.
“Emm…ada yang
harus kusampaikan.” Ucapnya.
“Ne?” rasa
gugup dan gelisah menyelimuti Seohyun. Entahlah, seperti ada keraguan dari
perkataan Kyuhyun itu.
“Tadi, sebelum aku pergi rekaman, aku
mampir ke tempat Jonghyun dan bertemu dengan Yonghwa juga.” ucap Kyuhyun. Dia… apa maksud dari semua ini.
“Yonghwa… dia
menitipkan salam untukmu.” Kembali Dia berucap. Seohyun hanya
diam, tidak tahu harus berkata apa… sehingga
keheningan pun terjadi di antara mereka. ‘Apa aku
melukainya?’ itulah yang di pikirkan Seohyun
“Ehm! Seohyun-ah…” ucap Kyuhyun memecahkan keheningan.
“Eo! Mianhae oppa, aku harus latihan
kembali, Taeyeon Eonnie sudah memanggilku.” Ucap
Seohyun dan memutuskan sambungan. Bohong. Dia berbohong akan perkataannya. Yang
lain baru saja istirahat setelah usai latihan tadi. Seohyun termenung
menyandarkan tubuhnya pada dinding.
“Jongmal mianhaeyo Oppa…” lirih Seohyun. Jessica menatapnya
heran.
“kenapa berbohong?” tanya Jessica. Seohyun tersenyum
kecut, merutuki tidakannya.
“Apa yang di katakannya?” tanya Sunny kemudian. Seohyun
menghembuskan nafanya berat, tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan keduanya.
“Bip!!” sebuah
pesan. Seohyun menatap layar datar yang masih ada di genggamannya tersebut.
_Mianhae
Hyunnie… oppa mengganggu latihanmu tadi. Yang
semangat ya latihannya uri dongsaeng…^^ jangan
sampai Taeyeon memarahimu_
Tak ada
niatan untuk membalas pesan tersebut. Matanya terus menatap sendu pada
ponselnya. Dia diliputi rasa bersalah dan bimbang.
Sunny dan
Jessica mengernyitkan alisnya, menatap khawatir pada Seohyun yang hanya diam,
tak menjawab sedikitpun pertanyaaan dari mereka.
서현, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at SNSD’s Dorm 8.50 p.m
Hingga
sampai di apartemennya, Seohyun masih saja diam. Sekarang, Eonnie_deulnya
mengkhawatirkannya yang tak bicara sedikitpun sedari gedung agensi tadi. Jika
dia bicara pun itu hanya seperlunya, untuk keseluruhan dia hanya diam. Anhi,
bukan diam tapi lebih tepatnya melamun. Berkali-kali Hyoyeon menanyakannya,
namun tak kunjung di jawab Seohyun.
Tak kalah
berbeda, Yoona terlihat frustasi melihat dongsaengnya tersebut. Tangannya
meraih ponsel seraya menghubungi seseorang.
“Yeoboseyo oppa!!” kata Yoona yang lebih tepatnya
seperti pekikan.
“Ah, kebetulan sekali kau
menghubungiku. Ada yang ingin kutanyakan. Apa Seohyun ada?” orang yang di hubungi Yoona ingin
mencari Seohyun. Apa ini ada hubungannya dengan sikap diam Seohyun.
“Oe! Seohyun. Ada. Tapi ada yang ingin
kutanyakan juga pada Kyuhyun oppa, apa dia ada?” Yoona
balik tanya.
“Eo!!?” orang
tersebut terdengar kaget.
“Oh, God!! Jangan bilang keadaan
keduanya sama.” Ucap orang tersebut kemudian. Dari
pernyataan orang itu Yoona sudah dapat menyimpulakan bahwa keduanya tidak dapat
berbuat apa-apa.
“Dari yang ku dengar dari Eunhyuk, tadi
dia menghubungi Seohyun, namun setelah itu dia hanya diam, seolah ada sesuatu
yang dia sembunyikan.” Ucap orang tersebut.
“Hae Oppa, apa yang harus kita lakukan.
Aku tidak mengerti dengan hubungan mereka. Begitu menggantung, tak ada
kejelasan dan kepastian sama sekali.” Terang
Yoona.
“Kita serahkan pada keduanya saja,
mereka yang menjalani dan mereka pula yang memutuskan. Kita hanya bertugas
untuk memberi nasihat untuk keputusan yang terbaik bagi keduanya.” Ucap orang tersebut, yakni Donghae.
“Emm, otte… sampai besok oppa, jaljjayo….” Yoona
menutup panggilannya sebelum matanya menagkap angka pada jam bekernya yang
telah menunjukkan pukul 9 malam.
서현, >>>SILENT<<<
`Flashback, 20
May 2013, at SNSD’s Dorm 9.18 p.m
Seohyun
tak tenang dalam tidurnya. Dia terus terjaga. Pikirannya dibayangi dengan
berbagai nasihat yang di berikan para Eonnie_deulnya. Perkataan yang paling
membekas dalam pikirannya yakni perkataan dari sang Leader, Taeyeon.
“Jangan merasa takut ataupun merasa
bersalah. Karena ini memang sudah
menjadi keputusanmu dari awal. Jadi, jangan menyesalinya. Ini semua tidak
salah, hanya waktunya yang tidak tepat untukmu.”
Seohyun
menatap langit-langit kamarnya. Menghembuskan nafasnya berat. Ya…. Itu memang keputusannya sejak dari
awal. Matanya melirik ponselnya yang terletak di nakas. Segera dia raih ponsel
tersebut dan mengetik sebuah pesan.
_Gwenchana
oppa… maaf aku baru membaca pesanmu. Apa
kau sudah tidur? Jaljayo oppa…^^_ >>>SENT 규현
“Bip!!” sebuah
pesan masuk.
_Jaljayo Hyunniee…Love U…^^_
Seohyun
mengerjapkan matanya berulang-ulang. Menatap tak percaya pesan balasan dari
Kyuhyun. Apa dia tidak salah lihat? Tidakkan? Ingin rasanya dia membangunkan
Hyoyeon yang sudah tertidur lelap disampingnya, tapi dia urungkan. Ini benar-benar
nyata dan Dia melakukannya lagi. Kata-kata yang selalu Seohyun tunggu dari
namja tersebut. Senyum mengembang manakala Seohyun membalas pesan tersebut.
_Love U
too…^^_ >>>SENT 규현
Setelah
itu, Seohyun baru dapat memejamkan matanya hingga dia terlelap seolah pesan
dari Kyuhyun merupakan obat tidurnya. Tapi sadarkah kalian, hubungan mereka
saling menggantungkan, tidak ada pernyatan bahwa mereka seorang pasangan, namun
kata CINTA itu selalu terucap dari keduanya dengan mudah dan selanjutnya itu
akan menjadi bumerang bagi keduanya. Yang akan berujung dengan saling
menyakiti.
서현, >>>SILENT<<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar