규현 & 서현, >>>SILENT<<<
“Entah kata apa yang pantas untukku setelah memberikannya luka. Ini
salahku yang terlalu mencintainya… hingga luka itu memberikan bekas yang begitu dalam padanya. Tapi… dapatkah juga aku mengobati lukamu itu? Ini memang terlihat
egois, jadi… dapatkah aku mengatakan kata penangkal itu? Seo Joo Hyun
Saranghae…”
=규현=
.
.
.
Title
: 규현 & 서현, >>>SILENT<<<
Author
: NifFa
Genre
: Romance.
Cast
: 규현 (KyuHyun) & 서현 (SeoHyun)
Type :
Chapter 3 to....
Disclaimer : “Author hanya memiliki story line,
semua cast yang didalamnya hanya pinjaman. Mereka semua milik Tuhan, diri
mereka sendiri, dan orang tua mereka.” Mian untuk typo yang bertebaran tidak
sengaja di ff ini. Don’t Bash, Don’t Plagiat, Don’t copy...
Happy Reading….^^
.
.
.
Kyuhyun (규현) Side, >>>SILENT<<<
`18 Agustus 2013, at SM Building 9.45
a.m
“Agensi kami
tidak melarang kami untuk menjalin hubungan asalkan itu tidak diketahui publik,
jadi… itu bisa saja terjadi.”
“KyuHyun
Oppa? Jinjjayo? Arrayo… Haahaahaaa…”
“Kami akan
menyetujuinya jika namja itu adalah Kyuhyun Oppa…”
Kyuhyun teringat akan perkataan salah satu member
Soshi , selain Seohyun, saat mereka menjadi tamu di Radio Star yang di mana
dialah tuan rumah alias salah satu MC di sana.
“Aigo….
Kalian sangat serasi”
“Kau lihat?
Mereka terlihat terang-terangan didepan sajangnim, apa kau tidak merasa iri
dengan mereka? Bahkan, kurasa sajangnim membiarkan mereka saja. Apa kau melihat
adanya larangan itu dari sikap ramahnya itu? Tidak. Kenapa? Karena hasil yang
diperoleh oleh ikan akan hadirnya rusa itu dapat menghasilkan uang. Kaukan tahu
sendiri, Donghae dan YoonA, sudah begitu lama menjalaninya. Apa tidak berniat
mengikuti jejak YoonHae Couple itu?”
Kembali KyuHyun teringat akan perkataan salah satu hyung-nya. Diatas dari pujian mereka
tersebut terselip ejekan serta sindiran yang membuat Kyuhyun berpikir panjang
akan hal itu, meremehkannya. Kenapa semua orang mempermasalahkan hubungan
mereka dan membanding-bandingkan? Apa hubungan orang yang dibandingkan
dengannya itu tidak mengalami pasang surut sama sekali. Tidak. Kyuhyun
mengetahui itu. Begitu banyak masalah yang dihadapi Donghae untuk
mempertahankan hubungan itu. Meskipun itu selalu berhasil ditutupinya dan
diatasinya dengan baik.
“Ck” Kyuhyun berdecak mengingat semua perkataan itu. ‘Ini
tidak mudah’ batinnya. Dia tersenyum kecut mengingat kejadian tadi malam.
Mengingat kebiasaan buruknya yang suka main game
sampai lupa waktu, dibalik itu, dia selalu mendapatkan rahasia dari para hyung-nya. Kebiasaan aneh para membernya.
Bahkan itu merupakan pemandangan yang sudah biasa dia lihat dan akhirnya tutup
mulutlah yang dia lakukan.
`Flashback, 18 Agustus 2013 at Dorm
Super Junior 1.15 a.m
Malam yang panjang Kyuhyun habiskan dengan bermain game semalam suntuk. Mengingat esok
adalah hari minggu, dia dengan senang hati bertekat untuk menyelesaikan game tersebut. Secara tiba-tiba dia mem-pause game-nya itu, melatakkan PSP-nya diatas meja kecil disamping tempat
tidur dan dia melenggang keluar kamar untuk menangkal rasa hausnya. Tapi, pergerakannya
untuk keluar kamar mengambil minum kedapur itu terhenti didepan pintu saat
melihat sosok yang terlihat sangat kacau duduk di ruang tamu. Dia Lee Donghae.
Terdengar kata-kata permohonan yang terucap darinya. Kyuhyun urungkan niatnya tersebut,
menutup perlahan pintu kamarnya agar tak terdengar oleh Donghae. Kyuhyun
mengetahui itu, mengetahui mengapa Donghae bersikap seperti itu. Ya… tidak
salah bukan dalam suatu hubungan itu pasti ada pasang surutnya.
“Ck, inilah yang aku khawatirkan” kata Kyuhyun lebih
seperti sebuah bisikan. Hasratnya untuk mengambil minum dia urungkan dan dia
mencoba untuk fokus melanjutkan permainan game-nya,
yang alhasil membuatnya kehilangan mood
untuk bermain. Kyuhyun menatap datar layar PSP-nya yang menyatakan permainan
telah Game Over.
“Mianhae… mungkin pemikiranku terlalu pendek. Mungkin
akulah orang yang paling banyak menyakiti hatimu. Mianhae, hubungan ini… aku
tidak bermaksud menggantungkannya… aku… terlalu takut untuk kehilanganmu.
Mianhaeyoo Hyun…” batin Kyuhyun, pikirannya berada dilain tempat.
`Flashback End
Kyuhyun terus berjalan melamunkan kejadian yang
dialaminya selama ini. Seluk beluk gedung besar perusahaan manajemen-nya tersebut seolah telah dihapalnya diluar kepala,
karena melihat dari pergerakannya yang memandang kosong kedepan. Berbagai
kejadian yang terlintas dalam benaknya, memang tidak semuanya memiliki
rintangan yang berat. Mungkin kebanyakannya, itu lebih tepat dikatakan
dukungan, karena sejak dari awal mereka memang dipasangkan alias dijodohkan.
Tidak dapat di pungkiri juga rasa itu hadir pada mereka. Seperti apa yang
dikatakan oleh Kyuhyun ‘Ini tidak mudah’. Kenapa? Keadaanlah yang merusak. Tapi…
jika seandainya dia tidak menghiraukan keadaan itu dan lebih memilih
kebahagiaannya, maka sepertinya tidak akan terlalu buruk juga, toh dia juga
manusia, berhak memilihnya. Pendamping yang kelak akan menemaninya sampai ajal
akan menjemput.
“Kyuhyun-ah!”
seruan itu menyadarkan Kyuhyun dari bayangan yang bergelut di pikirannya. Dia
menolehkan kepalanya kesamping dan mendapati seorang namja yang sudah sekian lama tak dia lihat. Terbersit senyuman
khasnya. Tatapan rindu, tatapan senang akan kembalinya hyung-nya tersebut.
“Hyung!!”
ucap Kyuhyun lebih persis seperti pekikan. Namja
yang dipanggil Hyung tersebut
mengusap kuping telinganya yang agak berdengung. Kyuhyun terkekeh. “Mian.” Singkatnya. Namja tersebut mendengus sebal seraya merangkul bahu Kyuhyun,
membawanya melangkah beriringan tak tentu arah.
“Apa yang kau pikirkan?” ucap namja tersebut yang hanya dijawab Kyuhyun dengan senyuman, seperti
tidak ada niatan untuk menjawabnya. “Jangan kau berpikir aku akan mengambil
alih posisimu.” Seringaian jahil itu membuat Kyuhyun menetap Hyung-nya lekat.
“Benarkah? Aku tidak yakin.” Kyuhyun tergelak setelah
mengatakan hal itu mangabaikan perilaku jahil Hyung-nya tersebut sebelumnya.
“Aishh…” mereka menghentikan langkah tepat didepan
sebuah ruang dance-practice, duduk di
sebuah kursi yang terletak sekitar satu meter dari ruangan tersebut. “Huh! Kau
selalu mengetahui apa yang ada dalam pikiranku.” Lagi-lagi Kyuhyun tergelak
akan ocehan namja tersebut.
“Eyaaa.. kau juga begitu, selalu dapat membaca
pikiranku.” Ucap Kyuhyun kemudian.
“Yaaa!! Itu sudah pasti, Kim HeeChul yang terhebat.”
Puji namja tersebut akan dirinya
sendiri. Kyuhyun tersenyum, Hyung-nya
tersebut memang dapat membuat perasaan dan mood-nya
menjadi agak tenang dan sedikit melupakan pertualangannya dalam lamunan.
Senyuman masih terlihat diwajahnya. Seketika matanya menajam saat merasa ada
sesuatu yang begitu menarik perhatiannya. “Eoh! Kyu, ada urusan apa yang kau
datang kesini. Dimana yang lain? Kau datang sendiri?” tanya HeeChul beruntun
penasaran. Heechul memang belum bisa bergabung kembali dengan yang lain ke drom.
Dia masih bolak balik rumahnya. Dia masih memerlukan banyak waktu untuk
mempersiapkan comeback-nya dengan
Super Junior nanti. Banyak yang telah dia lewatkan. Wajar saja dia tidak ingin
mengecewakan ELF.
Merasa pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh Kyuhyun,
Heechul menatap namja tersebut yang sepertinya tidak mendengarkannya dan
terlampau tertarik dengan apa yang terlihat di hadapan mereka. Heechul
mengetahui itu, keduanya menatap lurus kedepan. Heechul merutuki dirinya sendiri,
meringis kecil saat apa yang dilakukan Kyuhyun terlihat bodoh. Dia tepuk pundak
Kyuhyun yang membuat namja tersebut
mengalihkan tatapannya pada Heechul. “Kau terlihat bodoh dongsaeng..” bukannya marah, Kyuhyun malah tersenyum kecut akan
perkataan Heechul itu. Lagi-lagi dia dipermainkan oleh perasaan.
“Haruskan aku juga memberi nasehat padamu?” ucap
Heechul kemudian, seolah selain dia, juga ada yang memberikan nasehat pada dongsaeng-nya ini. Memang benarkan?
Kyuhyun selalu mendapat nasehat, ah lebih tepatnya ceramahan dari para Hyung-nya. Kyuhyun menundukkan
kepalanya. Tidak. Tidak perlu di sebut pun Kyuhyun juga menyadari kebodohannya
itu. Sahabat, teman, bahkan para hyung-nya
itu selalu saja memberikan sindiran kepadanya. Keluarganya pun mengetahui itu.
Jadi, kenapa harus mempersulit keadaan?
Melindungi. Itu semua dia lakukan untuk melindunginya.
Terlalu mengkhawatirkannya. Terbukti dengan hal yang di inginkannya itu tidak
terjadi saja, sudah banyak fansnya yang memaki dan mengolok-olok yeoja tersebut. Jadi, dia tidak ingin
menambahkan luka padanya.
“Seo Joo Hyun.” Kyuhyun menolehkan kepalanya, menatap hyung-nya. “Aku menyukai kepribadiannya,
dia dapat mengimbangi perilakumu, dapat membuatmu tak berkutik jika berhadapan
dengannya, Kyu..” ucap Heechul kemudian.
“Begitukah?” ucap Kyuhyun terasa datar.
“Kau yang tahu apa yang terbaik untukmu.” Heechul
memutuskan. Hening. Beberapa menit terasa hening, mereka terlarut dalam pikiran
masing-masing.
“aku pasti
akan mengkhawatirkan Seo Joo Hyun saat wamil nanti”
Kyuhyun teringat akan perkataan Leeteuk saat
membicarakan rencana Wamilnya saat itu disalah satu acara, lebih seperti
sindiran bagi Kyuhyun.
“Seohyun-ssi,
kau harus memiliki orang yang dapat melindungimu saat ini.”
Terlintas juga dalam benaknya akan perkataan
sahabatnya, Shim Changmin yang jelas-jelas juga menyindirnya.
Kyuhyun. Dia sangat mengingat semua sindiran untuknya
itu. Tapi yang terlintas dalam benaknya untuk menanggapi hal tersebut hanya
sebuah pemikiran yang terasa terlalu lambat. ‘Apa yang harus dia lakukan?’ itu
pertanyaannya.
“Heechul oppa!!!” pekikan seorang yeoja menyadarkan lamunan keduanya.
“Eoh!!!” Heechul merasa terkejut akan pekikan tersebut
dan dia menatap Kyuhyun yang juga menatapnya. Ck, bodoh. Karena terlalu lama
melamun membuat keduanya meringis pelan merutiki tindakan mereka.
규현, >>>SILENT<<<
.
.
.
“Tatapan itu,
senyuman itu, dan… wajah itu... Selama beberapa tahun ini selalu hadir di
benakku. Tapi, untuk sekarang aku sama sekali tidak menemukannya... Kau masih
marah? Sekian lama tak bertemu setelah kejadian itu… meskipun kau menyangkal,
tapi aku merasa kau menjauhiku. Satu kesimpulanku akan hal ini, AKU TELAH
MEMBERIKAN LUKA PADAMU.”
=서현=
.
.
.
Seohyun (서현) Side, >>>SILENT<<<
`18 Agustus 2013, at SM Building 10.57
a.m
Seohyun menatap lekat 3 orang yang baru saja masuk
kedalam ruangan latihan mereka. Salah satu dari mereka adalah Unnie-nya. Sedangkan 2 orang yang
lainnya… Mereka. Bukankah tidak ada jadwal untuk mereka hari ini?
Satu orang yang sudah lama tidak dia jumpai terabaikan
karena satu orang yang lain yang lebih menarik perhatiannya. Seolah dunia hanya
milik keduanya. Mengabaikan berbagai hal di sekitarnya.
“Wahh…So Nyeo Shi Dae, kalian tumbuh dengan baik
selama ini, sudah dewasa, bukan begitu Yoongie?” Pernyataan orang tersebut
mengalihkan perhatian Seohyun saat orang yang di perhatikannya menatap khawatir
akan pernyataan temannya. Orang tersebut, yakni Heechul menatap jahil pada
YoonA. Terlihat raut wajah YoonA yang tersenyum kecut. Seohyun mengerutkan
alisnya tak mengerti.
“Gwenchana?” ucap seorang yang sedari tadi di
perhatikan Seohyun. Dia, yakni Kyuhyun terlihat khawatir akan sikap YoonA.
Jelas Kyuhyun mengetahui itu, mengapa sikap YoonA menjadi berubah. Ya, hanya
Kyuhyun yang tahu. Tapi tak sadarkah dia akan sikapnya itu, sehingga membuat
hati seorang Yeoja berperang akan
dugaan-dugaan yang dapat melukainya sendiri. Seohyun menatap tidak mengerti
akan pertanyaan Kyuhyun pada YoonA tersebut.
“Yak!! Aku tidak apa-apa, kenapa malah bertanya
seperti itu, memangnya apa yang terjadi denganku, aku baik-baik saja, kau urus
sendiri dirimu. Perhatikanlah Seohyun.” Ucap YoonA. Kyuhyun terdiam kaku akan
ucapan YoonA. Ya, untuk apa dia mengurusi urusan orang lain. Seohyun menatap lekat
Kyuhyun yang terdiam akan ucapan YoonA tersebut. Tatapannya mendapati bola mata
Kyuhyun yang juga ikut menatapnya lekat.
“Bodoh!” sang Leader, Kim Taeyeon menjitak kepala
YoonA diiringi dengan ringisan kesakitannya.
“Yak! Taeng Unnie…” YoonA merengut kesal. Sedang yang
lain memicingkan matanya pada YoonA, mengisyaratkan apa yang dikatakan olehnya
memang diluar batas. YoonA menatap Seohyun yang hanya terdiam kaku di pojok
menyaksikan percakapan yang dilakukan oleh Unnie-deul-nya.
Dia diam, hanya mampu menggigit bibir bawahnya, tertunduk merasa keadaan ini
sangatlah tidak benar. YoonA merutuki dirinya sendiri yang tak sengaja
mengatakan hal sensitif seperti itu.
“Oppa, ceritakanlah bagaimana perjalananmu saat wamil?
Apa itu sangat berat?” ucap Taeyeon berusaha mencairkan suasana canggung
tersebut. Mendengar itu Seohyun mendongak. Namun tatapannya kembali bertemu
dengan mata Kyuhyun yang menatapnya lekat. Disaat yang lainnya asyik berbagi
cerita mengenai perjalanan mereka selama ini setelah tak bertemu. Dua orang
tersebut, yakni Kyuhyun dan Seohyun terlarut dalam kilasan-kilasan kejadian
sebelumnya.
“Yonghwa… dia
menitipkan salam untukmu.”
Sekian lama mereka saling menatap. Tatapan sedih yang
begitu menyayat sampai kehati. Dalam benak Seohyun, saat itu, saat kata itu
terucap, apa namja itu tidak memikirkan perasaannya sendiri. Dia, melukai
dirinya sendiri. Dan hal itulah yang membuat Seohyun begitu merasa bersalah.
Keduanya tidak memungkiri, mereka menyadari satu sama
lain akan perasaan yang mereka miliki. Jikapun orang-orang mengetahui itu,
mereka akan menyebut keduanya benar-benar orang-orang yang bodoh. Kenapa harus
menyiksa diri? Kenapa harus memikirkan yang lain, abaikan mereka semua, mereka
yang tak merestui itu. Ini semua hidupmu, jalanmu, masa depanmu, jadi kau
berhak memutuskannya, bukan mereka.
“Seohyunnie…” seruan itu menyadarkan Seohyun. Matanya
menatap sendu pada orang yang menyapanya. Sekilas senyuman itu hadir di
bibirnya.
“Mianhae…” ucap orang tersebut, terlihat rasa
penyesalan padanya.
“Ne… Yoong Unnie.
Tak apa.” Jawabnya berusaha menampilkan keadaannya yang baik-baik saja.
“Ka, ikut bergabung dengan yang lainnya…” ucap YoonA,
mengajak Seohyun untuk bergabung dengan yang lain. Seohyun tersenyum, matanya
menatap Kyuhyun yang sedari tadi tatapannya tak terlepas darinya.
“Arra… bicaralah dengannya dulu.” YoonA mengerti
maksud Seohyun kemudian. Kemudian dia menjauh mendahului Seohyun untuk
bergabung dengan yang lain.
Seohyun melangkahkan kakinya mendekat pada namja yang menatapnya sedari tadi. Namja
itu, Cho Kyuhyun, masih berdiri diam di tempat.
“Oppa….Gwenchana?” Seohyun tersenyum melihat ekspresi
Kyuhyun yang begitu terpaku. Tersadar akan hal itu, Kyuhyun membalas senyumnya,
tapi tak menjawab pertanyaan Seohyun. Cukup dengan senyuman itu, dia sudah
mengetahui apa jawabannya bukan? Bahwa dia baik-baik saja. Bola mata mereka
saling menatap lekat satu sama lain, tanpa adanya percakapan yang lebih lanjut.
Keheningan terjadi pada keduanya. Berbanding terbalik dengan seorang namja yang dikerubuti para yeoja disisi yang lainnya.
Hanya dengan saling menatap, keduanya sudah dapat
membaca pikiran satu sama lain, seolah itu merupakan sebuah percakapan. Tapi
bukankah itu tidak sepenuhnya benar. Belum tentu kesimpulan yang di ambil
keduanya itu benar sebelum adanya kebenaran dari ucapan langsung mereka yang di
ungkapkan dengan jelas dan terang-terangan.
“Ekhmmm….” Deheman HeeChul menyadarkan keduanya,
menoleh ke asal suara. Menatap polos orang yang berdehem tersebut.
“tidak merindukanku… Maknae…” baik Kyuhyun maupun
Seohyun, sama-sama mengerutkan dahinya. Maknae… Siapa yang dia maksud?
Menyadari kebodohannya, Heechul berdecak kesal. “Ah!
Lupakan!” kesalnya yang membuat semua orang tergelak.
“Ne…Oppa, bogoshipeo…” ucap Seohyun akhirnya setelah
menyadari maksud dari Heechul tersebut dan seraya tersenyum padanya. “Mianhae…
mengabaikanmu…” lanjutnya.
“Tak apa.” Kata Heechul kemudian seraya menatap
Seohyun dan beralih pada orang yang berada disampingnya, Kyuhyun.
“Ck. Maknae.. jadi kau mengacuhkanku karena dia?”
perkataan Heechul membuat Kyuhyun dan Seohyun mengerutkan dahinya kembali. Mata
Kyuhyun agak melotot setelah dia menyadari apa maksud dari ucapan Heechul. “Arra…arra…
tidak usah memandangiku seperti itu.” Ucap Heechul kemudian.
“Huh, begitu saja marah.” Kyuhyun merasa kesal akan
tuduhan Heechul. Heechul mendelik.
“Kyu-ah!! Ka!! Kita pulang.” Ajak Heechul
tiba-tiba. Seohyun menatap keduanya, yakni Heechul dan Kyuhyun, merasa geli
akan perbincangan mereka.
“Sekarang?” seolah bertanya, ucapan Kyuhyun tersebut
berhasil membuat Heechul kembali kesal, dan alhasil dia malah menyeret tangan
Kyuhyun untuk mengikutinya pergi. Kenapa dia menjadi kesal? Kekee
“Yak!!!” Kyuhyun terlihat pasrah di seret oleh
Heechul. Sekilas, terlihat pandangan mata Kyuhyun yang menatap Seohyun kilat
seolah memberikan ungkapan bahwa dia pamit untuk pulang. Para yeoja yang ada di ruang dance-practice tersebut tergelak akan
ulah 2 namja tersebut. Lumayan, untuk
menghibur mereka dari kesibukan selama ini.
YoonA mendekat pada seohyun seraya bertanya. “Apa yang
kalian bicarakan?”
“Tidak ada.” Jawab Seohyun enteng. Pernyataan Seohyun
membuatnya kesal. Kedua maknae tersebut benar-benar membuat semuanya terlihat
bodoh. Kenapa harus dipersulit, jika ada jalan yang mudah untuk dilalui.
Tak mendapat jawaban yang memuaskan dari Seohyun,
YoonA hanya pasrah. Itu semua terserah mereka, mereka yang menjalani. Ada yang
lebih penting dari mengurusi kedua maknae itu yang harus dipikirkannya,
mengenai kelanjutan hubungannya dengan Donghae.
서현, >>>SILENT<<<
.
.
.
“Tatapan itu
meneduhkan hatiku. Senyuman itu membangkitkan semangatku. Tunggulah… tunggulah
aku, dan bersabarlah…”
=규현=
.
.
.
Kyuhyun (규현) Side, >>>SILENT<<<
`18 Agustus 2013, dalam perjalanan
pulang 1.37 p.m
“Selalu seperti itu.” Ucap Heechul sambil menerawang
kedepan. Kyuhyun menatapnya tak mengerti berharap mendapatkan penjelasan dari
ucapannya tersebut. “Kenapa kau tidak mengatakannya saja…” ucap Heechul
kemudian. Ah, Kyuhyun tahu apa maksud dari Hyung-nya
ini. Yang menjadi topik pembicaraan sekarang adalah Dia dan Yeoja tersebut. Sekarang mereka dalam
perjalanan pulang.
“Kami sudah sering mengatakannya..” ucap Kyuhyun yang
membuat Heechul mengerutkan dahinya, bingung. Astaga! Apa maksud darinya ini.
“Lalu?” tanya Heechul mengharapkan sebuah penjelasan.
“Diam. Aku memilih diam, Hyung.” Ucap Kyuhyun.
“Tidak sadarkah kau itu akan menyakitinya?” Heechul
tak terima dengan sikap Kyuhyun tersebut. Dia seorang namja, kenapa bersikap pengecut seperti itu terhadap yeoja. Ya, Kyuhyun tidak memungkiri itu
semua.
“Emm, aku tahu.” Jawab Kyuhyun. Heechul menatap heran
pada dongsaengnya tersebut. “Seohyun pun mengetahui itu.” Lanjut Kyuhyun.
Heechul diam, berusaha memahami jalan pikiran kedua maknae tersebut yang
dirasakannya begitu tak dimengerti dan sangat bodoh. “Itu keputusan kami, belum
saatnya untuk keseriusan itu.” Ucap Kyuhyun. Hey, jangan main-main dengan itu
semua.
“Jadi?” Heechul mencoba bertanya berharap mendapatkan
jawaban yang lebih memuaskan.
“Tunggulah saat itu tiba Hyung.” Ucap Kyuhyun yang diselingi dengan senyuman hangatnya.
Kyuhyun menatap sekitar. Sudah sampai di apartemen mereka ternyata. Hari ini Heechul
memutuskan untuk menginap di apartemen, tak salahnya kan mengunjungi para dongsaeng-nya yang sudah lama tidak dia
temui. Mengenai kembalinya aktifitas dia dengan member Super Junior yang lain, mungkin
dia akan kembali beberapa hari lagi. Dia harus mempersiapkan banyak hal untuk
itu.
Kyuhyun melangkahkan kakinya keluar meninggalkan Hyung-nya sendirian. Mendahuluinya.
Tangannya mengetik sebuah pesan.
_Seohyunnie… Mianhae,
atas kejadian tadi, kurasa saat ini Heechul Hyung
menyebalkan._ >>>SENT 서현
Seiring
dengan hembusan nafasnya. Satu menit kemudian. ‘Bip!’ Kyuhyun menatap ponselnya kembali.
Senyum. Cepat sekali yeoja itu
membalas pesannya. Ck.
_Gwenchanayo Oppa, dongsaeng tercintamu
ini memahaminya, kekeekee.._
규현, >>>SILENT<<<
.
.
.
“Keparcayaanku
padamu dapat meyakinkan agar kau tak akan menyerah padaku… aku… akan selalu
menunggumu… menunggu waktu itu tiba.”
=서현=
.
.
.
Seohyun (서현) Side, >>>SILENT<<<
`18 Agustus 2013, at SM Building 2.02
p.m
_Seohyunnie… Mianhae,
atas kejadian tadi, kurasa saat ini Heechul Hyung
menyebalkan._
Sebuah pesan dari Kyuhyun baru saja Seohyun terima dan
baca. Tangannya dengan cekatan segera mengetik sebuah pesan balasan.
_Gwenchanayo Oppa, dongsaeng tercintamu ini memahaminya, kekeekee…_ >>>SENT 규현
Senyuman
lebar terlihat diwajah Seohyun yang membuat Hyoyeon menatapnya heran.
“Kenapa dongsaeng-ku begitu bodoh.” Umpat
Hyoyeon. Seohyun mendelik tajam pada Hyoyeon, merasa tak terima dengan umpatan
sang unnie tersebut terhadapnya.
“Anhi… belum
saatnya unnie… belum saatnya.” Ucap Seohyun cepat seolah memahami
maksud dari sindiran unnie-nya
tersebut. Tak perlu berpikir panjang baginya untuk memahami itu, karena hampir
setiap hari dia selalu mendapat umpatan atau ceramahan dari unnie-deul-nya. Hyoyeon mendengus sebal.
Kapan waktu itu akan tiba. Kenapa dia yang merasa resah akan semua ini. Seo Joo
Hyun. Cho Kyu Hyun. Apa yang ada di pikiran kalian? jangan membuat orang-orang
di sekitarmu merasa khawatir.
“Apa dia pernah menyatakan perasaannya
padamu, Hyunnie..?” Hyoyeon kembali bertanya. Dia ingin
kepastian. Dia ingin adanya kejelasan.
“Emm… selalu.” Hyoyeon mengernyit heran. Hey! Dongsaengie, apa maksud semua ini? apa
hubungan mereka sekarang? Membuat frustasi saja.
서현, >>>SILENT<<<
.
.
.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar